Title : Diary
Genre : Romance , Angst
Cast :
- Bae Suzy
- Choi Minho
- Park Jiyeon
- Ok Taecyeon
- Im Yoona
- Jessica Jung
oOoOoOoOoOoOo
Dear Diary ..
Aku Bae Suzy, murid kelas XII di Kirin Senior High School Korea. Aku hanya gadis biasa, gadis yang sangat dibenci di sekolah. Entah mengapa teman teman sangat membenciku. Mungkin mereka iri dengan wajahku, lalu mereka menuduhku melakukan operasi plastik dan menjauhiku. Atau mungkin mereka mengucilkanku karena aku hidup tanpa orang tua. Namun aku bersyukur karena aku masih memiliki seorang teman, teman yang sangat istimewa. Sahabatku, Park Jiyeon.
Kulangkahkan kakiku menuju sekolah. Sekolah yang sangat membosankan bagiku. Hampir tidak ada hal yang menyenangkan di sana. yang ada hanyalah cercaan dari teman teman dan adik kelasku. Surat ancaman yang setiap hari menumpuk di lokerku. Coretan coretan di dinding kelasku yang bertuliskan "Hey Boneka Plastik, tahukah kau tempat mana yang pantas untukmu ? TEMPAT SAMPAH" atau "Disini kalian bisa melihat Boneka Plastik yang tidak punya orang tua, hahaha". Mengapa aku harus dibenci secara tidak adil seperti ini ?? Hanya karna aku tidak memiliki orang tua aku jadi seperti ini. Eomma , Appa dimana kalian ?? mengapa kalian meninggalkanku ?? Mengapa kalian tega membuangku seperti ini ? Ya Tuhan, mengapa dunia ini sangat tidak adil ?
Tak terasa kini aku telah sampai di depan gerbang sekolahku. Perlahan aku masuk kedalam. Ada yang aneh, semua orang melihatku. Mengapa mereka semua melihatku dengan pandangan seperti itu ? biasanya mereka acuh padaku , bahkan menjauhiku. Ada apa ini ?
"Hey, sampah plastik itu datang !" ujar salah satu gadis yang meneriaki teman temannya.
Dasar adik kelas, beraninya ia menyebutku dengan sebutan Sampah Plastik. Kurang ajar. Aku tidak meperdulikan mereka dan terus berjalan. Namun tak sampai dua langkah mereka sudah menghadangku.
"Minggir" ujarku sinis.
"Tidak !! kau harus minta maaf dulu pada kami" ujar seorang gadis berrambut cokelat.
"Apa? minta maaf ?? mengapa aku harus melakukan hal bodoh seperti itu pada kalian ? Tidak akan, minggir kalian !!" ujarku sambil berusaha menerobos segerombolan gadis itu.
Namun kali ini mereka mendorongku dengan kuat. Sehingga aku terjatuh.
"Cih, hey plastik ! Jangan pura pura tidak tahu, kami tahu siasatmu, kau mencari sensasi dengan cara menggoda Taecyeon oppa kan ?" ujar gadis berrambut cokelat itu kembali.
"Sampah Plastik, kembalikan Taecyeon kami !" ujar gadis yang lain.
"Iya, benar, cepat kembalikan !" segerombolan gadis itu mulai meneriakiku.
"DIAM !! Siasat apa, ha ? aku tidak pernah melakukan hal bodoh seperti itu" bentakku.
"Semua yang dikatakan mereka benar !! beraninya kau merebut Taecyeon oppa" ujar seorang gadis berjalan ke arahku. Segerombolan adik kelas yang menyerbuku pun memberi jalan.
"Kau ingin menuduhku seperti apa lagi? apa tuduhan dan caci makimu selama ini belum cukup? dendam apa yang membuatmu seperti itu padaku ??" ujarku muak pada gadis berrambut pirang yang bernama Jessica itu.
"Jika kau belum tersiksa, aku tidak akan puas, seperti itulah Jessica. faham ?" ujarnya sambil mendorong bahuku.
Aku hanya diam di tempat. Aku menatap Jessica tajam, ia pun melakukan hal yang sama.
Tiba tiba seseorang memegang bahuku dan membantuku berdiri. Jessica yang melihatnya kaget sekaligus kesal.
"Omo, Taecyeon oppa, tidak, apa yang kau lakukan?" ujar Jessica sambil membelalakkan matanya. Ekspresinya menunjukkan bahwa dirinya iri sekaligus tidak percaya.
Aku menengokkan kepalaku dan menyingkirkan tangannya dari bahuku. Ia pun jongkok di depanku. Aku menatapnya bingung.
"Ayo" ujarnya sambil mengisyaratkan agar aku naik ke pinggungnya.
"Ah, tidak usah, aku tidak apa-apa kok." ujarku sambil memaksakan senyumku.
"Sudah, jangan malu malu, ayo" ujarnya sambil menarik tanganku dan melingkarkan tanganku ke lehernya. Ia pun menggendongku.
Aku hanya bisa diam tanpa kata. Kulihat Jessica berteriak kesal sambil menjambak rambutnya. Demikian pula para adik kelas itu.
Taecyeon pun menggendongku menuju kelas.
oOoOoOoOoOoOo
"Taecyeon sshi, turunkan aku disini, aku tidak ingin teman teman melihatku seperti ini bersamamu" pintaku ke Taecyeon.
"Jangan memanggilku seperti itu, panggil aku oppa !" ujarnya sambil tersenyum kepadaku.
"Ayolah, turunkan aku disini, ppali !" ujarku memohon. Namun tak di indahkan oleh Taecyeon.
"Tidak ! kau harus memanggilku oppa" ujarnya sambil mempererat tangannya.
"Jebal.. turunkan aku sekarang!" ujarku sambil melihat keadaan sekitar. Aku takut bila ada yang melihatku seperti ini. Mereka pasti akan menuduh dan mencelakaiku.
"aah gadis ini, baiklah, aku menyerah, tetapi kau harus berkencan denganku, bagaimana?" ujarnya padaku. Aku tak mendengarkannya. Pandanganku tertuju pada seorang namja yang sedang berjalan ke arahku.
"Ppali , turunkan aku!" ujarku sambil memukul bahu Taecyeon.
"Iya, iyaa!" ujar Taecyeon menurunkanku. Kini posisiku tepat di depan dada Taecyeon. Aku terdiam. Aku tidak bisa membayangkan bagaimana bila namja yang berjalan kearahku tadi melihatku. Bodoh ! Dia adalah namja yang ku sukai, Choi Minho.
"Bagaimana dengan pertanyaanku tadi? kau setuju?" ujar Taecyeon.
Aku tidak menjawab pertanyaan Taecyeon. Aku takut Minho menyadari keberadaanku.
"Bae Suzy ! jawab pertanyaanku" ujar Taecyeon keras.
"Taecyeon dasar kau.." gerutuku sambil mengepalkan tangan. Bagaimana ini ?? Bagaimana jika Minho mendengarkan kata kata namja bodoh itu ? Semoga ia tidak mendengarnya.
"Taecyeon ! Sedang apa kau disana ??" ujar minho menghampiri Taecyeon.
"Ah, Minho, kau rupanya yang memanggilku. Tidak biasanya kau memakai earphone, dan .. Rambutmu, ah tidak, cara berpakaianmu, semuanya berubah, ada apa ini ?" jawab Taecyeon.
Fiuuh--" Syukurlah, ternyata Minho tidak mendengar semuanya. Ia memakai earphone ! Pantas aku merasa aneh saat melihatnya. Biar bagaimanapun gayanya, Minho tetap tampan bagiku~
"Hey, siapa dia? ah, pasti pacar barumu. Kau ini, sudah berapa kali kau pacaran? ternyata sifat Play boy mu sangat parah ! jadi dia gadis ke-100 mu ?" ujar Minho.
Aish, ternyata namja yang sangat di puja puja oleh Jessica dan segerombolan siswi bodoh itu adalah namja Play boy ? Cih, apa bagusnya dia? Aku hendak berjalan melewati Taecyeon. Namun ia menarik tanganku dan kemudian merangkulku.
"Dia adalah gadis pujaanku yang sebenarnya, Bae Suzy !" ujar Taecyeon memperkenalkanku.
"Pa.. bo !" gerutuku sambil menginjak kaki Taecyeon. Bodoh, dasar bodoh !! eotteokhae ??
"Bae Suzy?" ujar Minho kaget.
"Ne !" ujarku tak kalah kaget. Aku memaksakan senyumku padanya.
"Kalian sudah saling mengenal?" ujar Taecyeon.
"Sudah" ujar Minho "Belum" ujarku bersamaan dengan Minho.
"Ah , tentu saja, kami belum saling mengenal ! Tapi aku mengenalnya karna Jiyeon sering menceritakan Suzy padaku" ujar Minho meralat.
"Oh .." ujar Taecyeon sambil menganggukkan kepalanya.
"Jiyeon?" ujarku.
"Ne ! Jiyeon, sahabatmu ! kebetulan ia teman latihan dance ku" ujar Minho membenarkan.
Mengapa Jiyeon tidak pernah memberitahuku bahwa ia dan Minho adalah teman ??
Teettt .. Teettt ..
Bel tanda masuk pun berbunyi.
"Suzy-a, ku tunggu jawabanmu istirahat nanti !" ujar Taecyeon meninggalkan kami berdua.
Aku hanya diam sambil menatap Minho. Ia pun Menatapku.
"Ehm , kelasmu XII-D kan ? kalau begitu kita searah. Ayo jalan bersamaku !" ajak Minho.
"Ah, tidak usah, lebih baik aku berjalan di belakangmu" ujarku sambil memaksakan senyum. Sebenarnya aku mau, tapi ...
"Benarkah? Ya sudah kalau begitu" ujarnya dengan raut wajah kecewa. Minho pun pergi meninggalkanku. Jarak lima langkah aku pun berjalan di belakangnya.
Tunggu, mengapa ia mengubah penampilannya ? Rambut tak berponi, jaket hoodie merah, earphone, semua itu , benar ! semua itu adalah kriteria namja yang ku kagumi, apa Jiyeon menceritakan hal itu ? lalu mengapa Choi Minho mengubah penampilannya seperti itu ??
Tanpa ku sadari Choi Minho yang berjalan di depanku kini hilang. kemana ia ?? Ah , pabo, aku lupa kalau ia kelas XII-B. Dasar pabo !
oOoOoOoOoOoOo
"Aigoo Suzy-a, mengapa kau senyum senyum seperti itu ?" ujar Jiyeon.
"Ne ?! aah, aniyo" jawabku singkat. Jiyeon pun duduk di sampingku.
"Ceritakan padaku !" ujar jiyeon. Aku menggelengkan kepalaku.
"Shireo !" ujarku sambil membuka buku.
"Ayolaah , jebal .." ujar Jiyeon memohon sambil mengguncang bahuku.
"Iyaa iya !" ujarku singkat.
"Ppali" ujar Jiyeon tak sabar.
"Ah, sebentar, aku ingin menanyakan sesuatu padamu" ujarku. Jiyeon menatapku penasaran.
"Mwo ?" ujar Jiyeon padaku.
"Kau dan Choi Minho.. Sudah saling mengenal ?" tanyaku. Jiyeon mengangkat alisnya.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Jiyeon.
"Jiyeon-ii, mengapa kau tidak pernah menceritakannya padaku?" ujarku sambil memukul bahunya pelan.
"Ah , Mianhae, aku takut kau cemburu" ujar Jiyeon menyesal.
"Aku tidak cemburu, lagipula untuk apa aku cemburu ?? kau dan dia hanya sebatas teman, benar kan ??" jawabku.
"Ah , iya, aku dan dia hanya sebatas teman.." ujarnya lirih. Ekspresinya menunjukan bahwa ia sedih, aneh ..
"t .. tapi bagaimana kau bisa tahu ??" tanyanya penasaran.
"Tadi aku tidak sengaja bertemu dengannya saat aku bersama Taecyeon . . ." aku menceritakan semuanya pada Jiyeon. Jiyeon mengambil kesimpulan.
"Jadi karena Choi Minho mengenalmu kau senyum senyum seperti itu tadi ?" tebak Jiyeon.
"Andwe , bukan karena itu" ujarku tegas.
"Lalu ?" tanya Jiyeon kembali.
"Choi Minho .. Ia mengubah penampilannya, persis seperti tipe idamanku !!" ujarku bahagia.
"Mwo ?" Jiyeon tak mengerti.
"Jaket Hoodie merah , rambut tak berponi , earphone , persis seperti yang pernah kuceritakan padamu, dia mengubah penampilannya seperti itu, cool" ujarku kagum.
"Secepat itu ia mengubah penampilannya ?? padahal aku baru memberitahunya tadi malam. tadinya kupikir ia tidak tertarik dengan semua itu, tapi mengapa ia langsung mengubah penampilannya ?" jelas Jiyeon.
Bingo ! ia sudah menceritakan semua yang ingin ku dengar, padahal aku belum menanyakan hal itu padanya.
"Apa ia menyukaiku ?" tanyaku pada Jiyeon.
"Aa .. aku tidak tahu soal itu" ujar Jiyeon gugup. Sepertinya Jiyeon menyembunyikan sesuatu dariku.
"Tunggu, kau .. bersama Taecyeon ?" tanya Jiyeon heran.
"Ah , soal itu .. begini ceritanya . . ." aku menceritakan kembali semua yang ku alami tadi.
Ceklek ..
Seseorang membuka pintu kelasku.
"Jiyeon-ii , hari ini ada latihan dance untuk festival dance besok. temui Kahi songsaengnim di ruang dance , yang lain kerjakan soal latihan ujian ini" ujar Taeyeon songsaengnim.
"Suzy-ah , mian aku tidak bisa menemanimu hari ini, aku pergi dulu, bye!" ujar Jiyeon padaku.
"Bye !" ujarku sambil tersenyum padanya.
oOoOoOoOoOoOo
Teett .. teettt ..
Istirahat , aku tidak tahu kemana aku harus melangkah. Taman ?? tidak ! aku hanya akan jadi bahan tertawaan di sana. Kruyuuk kruyuuk (?) ..
"Sepertinya aku harus pergi ke kantin tanpa adanya Jiyeon hari ini.." ujarku sedih.
Aku pun melangkahkan kakiku menuju kantin sekolah.
"Sialan" ujarku kesal.
Bukan hal yang aneh bila mereka memandangiku dan membicarakanku. Tidak lain dan tidak bukan penyebabnya adalah Jessica ! pasti ia menyebarkan gossip anehku bersama laki-laki bodoh itu, hingga mereka syirik padaku !
"Sudah lah , lupakan" ujarku sambil memakai earphoneku.
Aku tidak memperdulikan mereka dan terus berjalan.
oOoOoOoOoOoOo
"Ahjumma , mie nya satu" ujarku memesan mie.
"Aku juga" ujar seseorang di belakangku. Aku menengok kebelakang.
Aku terkejut sambil memandang wajahnya.
"Hai !" ujarnya sambil melambaikan tangannya dan tersenyum.
"Ah , Choi Minho .." ujarku.
"Ayo duduk bersamaku , ada yang ingin ku bicarakan" ujarnya padaku.
"N .. ne !" ujarku sambil